Kata
Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh
orang lain atau makhluk lain atau makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.
Kata
Ibrani “ASAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara
membentuknya dari bahan baku yang asalnya dari diri sendiri.
-------------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 3 (Bahasa Ibrani)
‘amar
= Berfirmanlah
‘elohiym
= Allah
hayah
= Jadilah (yhy – Ibrani)
‘owr
= Terang
hayah
= Menjadi (yhyw – Ibrani)
‘owr
= Terang
--->
Allah mustahil gila sehingga berbicara
kepada diri sendiri untuk menjadikan terang. Karena itu Alkitab mencatat
perkataan Allah pada Kitab Kejadian 1 : 3 dengan kata “HAYAH”.
--->
Kata Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian
“MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh orang lain atau makhluk lain atau
makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.
Kitab
Kejadian 1 : 3 (Terjemahan bebas yang lebih baik)
“Berfirmanlah
Allah : Jadilah –ENGKAU– terang. –DAN IA PUN– menjadi
terang”
--->
Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia
untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 3
--->
Siapakah yang disuruh oleh Allah untuk menjadi terang ? Jawabnya adalah “SAMUDERA
RAYA”
--->
Samudera raya bukanlah suatu keadaan yang banyak airnya. Samudera raya hanyalah
sebuah nama. Dengan kata lain ada oknum/pribadi yang dicatat oleh penulis kitab
kejadian dengan nama “SAMUDERA RAYA”
--->
Untuk memahami tentang hal di atas, silahkan anda baca dengan santai beberapa
tulisan yang ada di link berikut ini khususnya tentang kisah penciptaan alam semesta
.--------------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 5 (Terjemahan LAI)
Dan
Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama
--->
Setelah menjadi terang, Allah yang berfirman kemudian memberi nama baru kepada “SAMUDERA
RAYA” dengan nama “SIANG”
-------------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 6 (Bahasa Ibrani)
‘amar
= Berfirmanlah
‘elohiym
= Allah
hayah
= Jadilah (yhy – Ibrani)
raqiya
= Cakrawala
tavek
= Di tengah
mayim
= Air
hayah
= Menjadi (yhyw – Ibrani)
badal
= Pemisah (lydbm – Ibrani)
beyn
= Antara (Nyb – Ibrani)
mayim
= Air
mayim
= Air
Kitab
Kejadian 1 : 7 (Bahasa Ibrani)
‘asah
= Menjadikan
‘elohiym
= Allah
eth
= Untuk
raqiya
= Cakrawala
badal
= Memisahkan
beyn
= Antara (Nyb – Ibrani)
mayim
= Air
‘aher
= Yang
tachath
= Di bawah
raqiya
= Cakrawala
beyn
= Dengan (Nybw – Ibrani)
mayim
= Air
‘aher
= Yang
‘al
= Di atas
raqiya
= Cakrawala
hayah
= Menjadi (yhyw – Ibrani)
ken
= Demikian
Kitab
Kejadian 1 : 6 – 7 (Terjemahan bebas yang lebih baik)
Berfirmanlah
Allah : Jadilah –ENGKAU– cakrawala ditengah air –UNTUK– menjadi pemisah antara air dengan air. –MAKA– Allah menjadikan (ASAH – Ibrani) cakrawala untuk memisahkan
antara air yang ada di bawah cakrawala dengan air yang di atas cakrawala. Dan –IA PUN– menjadi (HAYAH – Ibrani) demikian.
--->
Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia
untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 6 – 7
-------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 6 – 7 menuliskan tentang 3 Allah.
1.
Allah yang berfirman
2.
Allah yang menjadikan cakrawala dengan cara “ASAH”
3.
Allah yang menjadikan diri-Nya cakrawala dengan cara “HAYAH”
Untuk
lebih memahami tentang hal ini, silahkan klik link berikut ini
---------------------------------------------------------------
Siapakah
yang menjadikan diri-Nya cakrawala alias pembatas air ?
“SAMUDERA
RAYA”
---------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 8 (Bahasa Ibrani)
Qara’
= Menamai
‘elohiym
= Allah
raqiya
= Cakrawala
shamayim
= Sorga
hayah
= Menjadi (yhyw – Ibrani)
‘ereb
= Petang
hayah
= Menjadi (yhyw – Ibrani)
boqer
= Pagi
yowm
= Hari
sheniy
= Kedua
Kitab
Kejadian 1 : 8 (Terjemahan bebas yang lebih baik)
–KEMUDIAN– Allah menamai cakrawala
–ITU– Sorga.
Menjadi petang menjadi pagi. –ITULAH– hari kedua.
--->
Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia
untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 8
----------------------------------------------------------------
“SAMUDERA
RAYA” adalah Allah yang melaksanakan semua perkataan dari Allah yang berfirman
:
1. Ketika
Allah yang berfirman berkata kepada diri-Nya untuk menjadi terang, “SAMUDERA
RAYA” kemudian menjadikan diri-Nya terang (Kitab Kejadian 1 : 3). Selanjutnya
Allah memberi nama baru kepada “SAMUDERA RAYA” dengan nama “SIANG” (Kitab Kejadian 1 : 5)
2. Ketika
Allah yang berfirman berkata kepada diri-Nya untuk menjadi cakrawala, “SAMUDERA
RAYA” kemudian menjadikan diri-Nya cakrawala (Kitab kejadian 1 : 7).
Selanjutnya Allah yang berfirman menamai diri-Nya (“SAMUDERA RAYA”) dengan nama
baru lagi yaitu “SORGA” (Kitab kejadian 1 : 8)
-----------------------------------------------------------------
Sorga
adalah SAMUDERA RAYA
Sorga
adalah TERANG
Sorga
adalah SIANG
Sorga
adalah CAKRAWALA (Pembatas Air)
Sorga
adalah Allah yang melaksanakan semua perkataan dari Allah yang berfirman.
Sorga
adalah nama yang diberikan kepada “SAMUDERA RAYA” ketika diri-Nya telah menjadi
pembatas air.
----------------------------------------------------------------
Kitab
Kejadian 1 : 6 – 7 adalah Kitab yang menjelaskan tentang Trinitas Alkitab
Trinitas
Kitab kejadian 1 : 6 – 7 adalah 3 Allah yang memiliki satu tujuan yaitu
menciptakan “SORGA”
Trinitas
Kitab kejadian 1 : 6 – 7 bukanlah trinitas ajaran Kristen (Bapa, Yesus dan Roh
Kudus).
Trinitas
Kitab Kejadian 1 : 6 – 7 adalah :
1.
Allah yang berfirman “JADILAH CAKRAWALA”
2.
Allah yang menciptakan “CAKRAWALA” dengan cara “ASAH”
3.
Allah yang menjadikan diri-Nya “CAKRAWALA” dengan cara “HAYAH”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar