Sabtu, 24 Desember 2016

Trinitas Kitab Kejadian 1 : 6 - 7

Kata Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh orang lain atau makhluk lain atau makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.

Kata Ibrani “ASAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara membentuknya dari bahan baku yang asalnya dari diri sendiri.

-------------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 3 (Bahasa Ibrani)

‘amar = Berfirmanlah

‘elohiym = Allah

hayah = Jadilah (yhy – Ibrani)

‘owr = Terang

hayah = Menjadi (yhyw – Ibrani)

‘owr = Terang

---> Allah mustahil gila sehingga berbicara kepada diri sendiri untuk menjadikan terang. Karena itu Alkitab mencatat perkataan Allah pada Kitab Kejadian 1 : 3 dengan kata “HAYAH”.

---> Kata Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh orang lain atau makhluk lain atau makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.

Kitab Kejadian 1 : 3 (Terjemahan bebas yang lebih baik)

“Berfirmanlah Allah : Jadilah –ENGKAU– terang. –DAN IA PUN– menjadi terang”

---> Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 3

---> Siapakah yang disuruh oleh Allah untuk menjadi terang ? Jawabnya adalah “SAMUDERA RAYA”

---> Samudera raya bukanlah suatu keadaan yang banyak airnya. Samudera raya hanyalah sebuah nama. Dengan kata lain ada oknum/pribadi yang dicatat oleh penulis kitab kejadian dengan nama “SAMUDERA RAYA”

---> Untuk memahami tentang hal di atas, silahkan anda baca dengan santai beberapa tulisan yang ada di link berikut ini khususnya tentang kisah penciptaan alam semesta

.--------------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 5 (Terjemahan LAI)

Dan Allah menamai  terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama

---> Setelah menjadi terang, Allah yang berfirman kemudian memberi nama baru kepada “SAMUDERA RAYA” dengan nama “SIANG”
-------------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 6 (Bahasa Ibrani)

‘amar = Berfirmanlah

‘elohiym = Allah

hayah = Jadilah (yhy – Ibrani)

raqiya = Cakrawala

tavek = Di tengah

mayim = Air

hayah = Menjadi (yhyw – Ibrani)

badal = Pemisah (lydbm – Ibrani)

beyn = Antara (Nyb – Ibrani)

mayim = Air

mayim = Air


Kitab Kejadian 1 : 7 (Bahasa Ibrani)

‘asah = Menjadikan

‘elohiym = Allah

eth = Untuk

raqiya = Cakrawala

badal = Memisahkan

beyn = Antara (Nyb – Ibrani)

mayim = Air

‘aher = Yang

tachath = Di bawah

raqiya = Cakrawala

beyn = Dengan (Nybw – Ibrani)

mayim = Air

‘aher = Yang

‘al = Di atas

raqiya = Cakrawala

hayah = Menjadi (yhyw – Ibrani)

ken = Demikian


Kitab Kejadian 1 : 6 – 7 (Terjemahan bebas yang lebih baik)

Berfirmanlah Allah : Jadilah –ENGKAU– cakrawala ditengah air –UNTUK– menjadi pemisah antara air dengan air. –MAKA– Allah menjadikan (ASAH – Ibrani) cakrawala untuk memisahkan antara air yang ada di bawah cakrawala dengan air yang di atas cakrawala. Dan –IA PUN–  menjadi (HAYAH – Ibrani) demikian.

---> Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 6 – 7
-------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 6 – 7 menuliskan tentang 3 Allah.

1. Allah yang berfirman

2. Allah yang menjadikan cakrawala dengan cara “ASAH”

3. Allah yang menjadikan diri-Nya cakrawala dengan cara “HAYAH”

Untuk lebih memahami tentang hal ini, silahkan klik link berikut ini

---------------------------------------------------------------
Siapakah yang menjadikan diri-Nya cakrawala alias pembatas air ?

“SAMUDERA RAYA”
---------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 8 (Bahasa Ibrani)

Qara’ = Menamai

‘elohiym = Allah

raqiya = Cakrawala

shamayim = Sorga

hayah = Menjadi (yhyw – Ibrani)

‘ereb = Petang

hayah = Menjadi (yhyw – Ibrani)

boqer = Pagi

yowm = Hari

sheniy = Kedua


Kitab Kejadian 1 : 8 (Terjemahan bebas yang lebih baik)

–KEMUDIAN– Allah menamai cakrawala –ITU– Sorga. Menjadi petang menjadi pagi. –ITULAH– hari kedua.

---> Kata/kalimat yang berwarna merah adalah tambahan kata dalam bahasa Indonesia untuk memperjelas arti dari Kitab Kejadian 1 : 8
----------------------------------------------------------------
“SAMUDERA RAYA” adalah Allah yang melaksanakan semua perkataan dari Allah yang berfirman :

1. Ketika Allah yang berfirman berkata kepada diri-Nya untuk menjadi terang, “SAMUDERA RAYA” kemudian menjadikan diri-Nya terang (Kitab Kejadian 1 : 3). Selanjutnya Allah memberi nama baru kepada “SAMUDERA RAYA” dengan nama “SIANG” (Kitab Kejadian 1 : 5)

2. Ketika Allah yang berfirman berkata kepada diri-Nya untuk menjadi cakrawala, “SAMUDERA RAYA” kemudian menjadikan diri-Nya cakrawala (Kitab kejadian 1 : 7). Selanjutnya Allah yang berfirman menamai diri-Nya (“SAMUDERA RAYA”) dengan nama baru lagi yaitu “SORGA” (Kitab kejadian 1 : 8)
-----------------------------------------------------------------
Sorga adalah SAMUDERA RAYA

Sorga adalah TERANG

Sorga adalah SIANG

Sorga adalah CAKRAWALA (Pembatas Air)

Sorga adalah Allah yang melaksanakan semua perkataan dari Allah yang berfirman.

Sorga adalah nama yang diberikan kepada “SAMUDERA RAYA” ketika diri-Nya telah menjadi pembatas air.
----------------------------------------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 6 – 7 adalah Kitab yang menjelaskan tentang Trinitas Alkitab

Trinitas Kitab kejadian 1 : 6 – 7 adalah 3 Allah yang memiliki satu tujuan yaitu menciptakan “SORGA”

Trinitas Kitab kejadian 1 : 6 – 7 bukanlah trinitas ajaran Kristen (Bapa, Yesus dan Roh Kudus).

Trinitas Kitab Kejadian 1 : 6 – 7 adalah :

1. Allah yang berfirman “JADILAH CAKRAWALA”

2. Allah yang menciptakan “CAKRAWALA” dengan cara “ASAH”

3. Allah yang menjadikan diri-Nya “CAKRAWALA” dengan cara “HAYAH”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar