Rabu, 20 Juli 2016

Memahami kisah penciptaan alam semesta yang tercatat di Alkitab dengan benar ( Bagian 1 )

Kata Ibrani “BARA” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu di dalam pikiran alias berfikir untuk “MENCIPTAKAN” sesuatu.

Kata Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh orang lain atau makhluk lain atau makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.

Kata Ibrani “ASAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara membentuknya dari bahan baku yang asalnya dari diri sendiri.

Kata Ibrani “YATSAR” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara membentuknya dari bahan baku yang sudah ada (Bukan dari diri sendiri).

Kata Ibrani “BANAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dari bahan baku yang sudah dibentuk menjadi sesuatu.
------------------------------------
Apabila anda memahami beberapa kata Ibrani di atas yang berkaitan dengan proses "PENCIPTAAN", maka anda tidak akan lagi mengalami kesulitan untuk memahami kisah penciptaan yang tertulis di dalam kitab alam semesta (ALKITAB) dengan benar.
-----------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 1 (Terjemahan LAI)

Pada Mulanya Allah “MENCIPTAKAN” langit dan bumi.

Kata “MENCIPTAKAN” pada ayat di atas diterjemahkan dari kata Ibrani – “BARA”

Kata Ibrani “BARA” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu di dalam pikiran alias berfikir untuk “MENCIPTAKAN” sesuatu.

Karena itu, terjemahan yang lebih tepat untuk Kitab Kejadian 1 : 1 adalah sebagai berikut :

Kitab Kejadian 1 : 1 (Terjemahan yang lebih tepat).

Pada mulanya Allah “BERFIKIR UNTUK MENCIPTAKAN” langit dan bumi.
----------------------------------
Kitab Kejadian 1 : 2 (Terjemahan LAI).

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Bumi belum berbentuk artinya bumi belum memiliki bentuk. Hal ini disebabkan bentuknya bumi baru ada di dalam pemikiran Allah. Walaupun bentuknya bumi baru ada di dalam pemikiran Allah, namun keberadaannya sudah ada pada mulanya. Karena itu dikatakan bumi kosong. Kosong artinya di dalam bumi tidak ada apa - apanya dan tidak ada penghuninya sama sekali.

Bahasa singkatnya yaitu, ada oknum yang nanti akan dibentuk dan akan dinamai oleh Allah dengan nama bumi yang keberadaannya sudah ada bersama – sama dengan Allah, namun keadaannya masih kosong dan tidak berpenghuni.

Kitab Kejadian 1 : 3 (Terjemahan LAI).

Berfirmanlah Allah: "JADILAH TERANG." Lalu terang itu jadi.
Setelah selesai memikirkan bagaimana bentuknya langit dan bumi, maka Allah mulai melakukan aktifitasnya untuk pertama kali dengan cara berfirman “JADILAH TERANG”.

Bahasa Ibrani “JADILAH TERANG” adalah “HAYAH ‘OWR”

Kata Ibrani “HAYAH” memiliki pengertian “MENCIPTAKAN” sesuatu dengan cara menyuruh orang lain atau makhluk lain atau makhluk hidup lain untuk “MENJADI” sesuatu.

Allah mustahil gila sehingga berbicara kepada diri sendiri untuk menjadikan terang. Karena itu Alkitab mencatat perkataan Allah itu dengan kata “HAYAH”.

Karena Allah baru melakukan aktifitas-Nya pertama kali di dalam Kitab Kejadian 1 : 3, maka semua yang ada di dalam Kitab Kejadian 1 : 2 mustahil adalah ciptaan Allah. 

Apa saja yang ada di dalam Kitab Kejadian 1 : 2 ?

1.Bumi
2.Gelap Gulita
3.Samudera Raya
4.Roh Allah
5.Air

Kelima oknum di atas sudah ada bersama - sama dengan Allah pada mulanya. Karena sudah ada kelima oknum di atas, maka ketika Allah berfirman “HAYAH”, maka tentu saja firman itu ditujukan kepada salah satu oknum yang sudah ada bersama - sama dengan Allah itu. Siapakah oknum itu ?

“SAMUDERA RAYA”

Allah memerintahkan “Samudera Raya” untuk menjadi terang. Kemudian “Samudera Raya” menjadikan dirinya terang. Setelah “Samudera Raya” menjadi terang, maka Allah mulai memisahkan “Samudera Raya” dari “Gelap Gulita”. Karena pada mulanya “Gelap Gulita” dan “Samudera Raya” bersatu. Setelah berpisah, maka Allah mulai memberi nama baru kepada “Samudera Raya” yaitu “SIANG” dan kepada “Gelap Gulita” yaitu “Malam”

Karena itu Alkitab mencatat kisah di atas sebagai berikut :

Kitab Kejadian 1 : 2b (Terjemahan yang lebih baik)

"........gelap gulita “- BERADA- DI ATAS MENUTUPI” (IBRANI - PANIYM `AL) samudera raya....."

Kitab Kejadian 1 : 3 - 5

Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

NB : Samudera Raya yang menjadi terang adalah permulaan di dalam proses terbentuknya langit (Sorga) yang pada mulanya ada di pikiran Allah.

- Bersambung -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar