Anda mau mengerti arti dari Kitab Kejadian 1 : 2 yang ada di Alkitab dengan benar ?
Apabila iya, maka @Stephie memberikan saran yaitu pahami kisah yang
tercatat di Kitab Kejadian 1 : 2 sebagai sebuah nama untuk sebuah oknum
atau makhluk hidup dan bukan sebagai sebuah keadaan.
Sebagai contoh :
Ada teman @Stephie yang suka mencuri. Karena perbuatannya itu maka
@Stephie memberi dia julukan si “GELAP”. Bukan karena kulitnya
hitam. Tapi karena perbuatannya itu benar - benar mencerminkan hatinya
yang jahat dan kotor karena suka mencuri.
Ada juga teman @Stephie yang selalu berbagi dengan orang lain. Dia rela membantu
siapapun juga walaupun sebenarnya dia menderita dan hidup di dalam
kemiskinan. Karena perbuatannya itu maka @Stephie memberi dia
julukan si “TERANG”. Bukan karena kulitnya putih. Tapi karena
perbuatannya itu benar - benar mencerminkan hatinya yang baik dan bersih
karena suka menolong.
Ada juga teman @Stephie yang lain. Dia
selalu santai, kalem, pendiam dan penurut. Tingkah lakunya benar -
benar memberikan ketenangan seperti aliran air yang tenang. @Stephie
menjuluki dia “SAMUDERA RAYA”. Bukan karena dia selalu membawa air yang
banyak. Tapi karena kepribadiannya itu benar - benar seperti kumpulan
air yang banyak (Santai, kalem, pendiam, penurut dan memberikan
kedamaian)
--------------------------
Pada mulanya Allah memikirkan bagaimana caranya untuk membentuk langit dan bumi. Ketika Allah sedang memikirkan itu, penulis Kitab Kejadian menuliskan bahwa pada saat yang bersamaan, ada beberapa oknum (Makhluk Hidup) yang sudah ada bersama - sama dengan Allah.
--------------------------
Pada mulanya Allah memikirkan bagaimana caranya untuk membentuk langit dan bumi. Ketika Allah sedang memikirkan itu, penulis Kitab Kejadian menuliskan bahwa pada saat yang bersamaan, ada beberapa oknum (Makhluk Hidup) yang sudah ada bersama - sama dengan Allah.
Sebagian Oknum (Makhluk Hidup) itu
ditulis oleh penulis Kitab Kejadian berdasarkan sifat yang dimiliki oleh
mereka. Salah satunya ditulis dengan nama “GELAP GULITA”, salah duanya
ditulis dengan nama “SAMUDERA RAYA”
Untuk memahami tulisan di atas, silahkan klik link di bawah ini terlebih dahulu.
Seperti yang sudah @Stephie katakan di atas. “GELAP GULITA”
bukanlah sebuah keadaan. Tapi “GELAP GULITA” adalah sebuah nama yang
ditulis oleh penulis Kitab Kejadian untuk menggambarkan bahwa ada oknum
(Makhluk Hidup) yang memiliki sifat jahat dan keberadaan-Nya sudah ada
bersama - sama dengan Allah yang pada saat itu sedang berfikir untuk
membentuk langit dan bumi.
Begitu juga dengan “SAMUDERA RAYA”.
“SAMUDERA RAYA” bukanlah sebuah keadaan. Tapi “SAMUDERA RAYA” adalah
sebuah nama yang ditulis oleh penulis Kitab Kejadian untuk menggambarkan
bahwa ada oknum (Makhluk Hidup) yang memiliki sifat santai, kalem,
pendiam dan penurut dan keberadaan-Nya sudah ada bersama - sama dengan
Allah yang pada saat itu sedang berfikir untuk membentuk langit dan
bumi.
---------------------------
Kitab Kejadian 1 : 2b (Terjemahan LAI).
---------------------------
Kitab Kejadian 1 : 2b (Terjemahan LAI).
…...Gelap gulita “MENUTUPI” samudera raya.……..
Coba perhatikan ayat di atas pada bagian “Gelap gulita menutupi samudera raya”
Kata “MENUTUPI” diterjemahkan dari kata Ibrani “PANIYM `AL”
Kata “PANIYM `AL” lebih tepat diterjemahkan menjadi “BERADA DI ATAS MENUTUPI”
Kitab Kejadian 1 : 2b (Terjemahan yang lebih baik).
“….Gelap gulita “BERADA DI ATAS MENUTUPI” samudera raya.…”
----> Karena si “GELAP GULITA” berada di atas si “SAMUDERA RAYA”,
maka secara otomatis si “SAMUDERA RAYA” tidak kelihatan karena tertutup
oleh si “GELAP GULITA”
----> “GELAP GULITA” dan “SAMUDERA RAYA” menjadi satu atau merupakan satu kesatuan.
------------------------------
Setelah Allah menemukan bagaimana caranya membentuk langit dan bumi, Allah memulai aktifitasnya untuk pertama kalinya dengan cara berfirman kepada si “SAMUDERA RAYA” untuk kelihatan alias muncul. “SAMUDERA RAYA” merespon firman Allah itu dan mulai memunculkan dirinya. Inilah yang dicatat oleh si penulis Kitab Kejadian dengan istilah “TERANG” alias kelihatan.
------------------------------
Setelah Allah menemukan bagaimana caranya membentuk langit dan bumi, Allah memulai aktifitasnya untuk pertama kalinya dengan cara berfirman kepada si “SAMUDERA RAYA” untuk kelihatan alias muncul. “SAMUDERA RAYA” merespon firman Allah itu dan mulai memunculkan dirinya. Inilah yang dicatat oleh si penulis Kitab Kejadian dengan istilah “TERANG” alias kelihatan.
“TERANG” juga bisa bermakna kebaikan.
“TERANG” juga bisa bermakna untuk membedakan dari “GELAP GULITA”
Setelah si “SAMUDERA RAYA” memunculkan dirinya dan mulai terlihat oleh
Allah, maka Allah kemudian memberikan nama baru kepada si “SAMUDERA
RAYA” dengan nama “SIANG”, dan nama baru kepada si “GELAP GULITA” dengan
nama malam.
Si “SIANG” dan si “MALAM” yang tercatat di dalam
Kitab Kejadian 1 : 2 bukanlah sebuah keadaan siang dan malam yang kita
kenal sehari - hari. Namun itu hanyalah sebuah nama untuk menunjukkan
sebuah sifat saja.
Gelap Gulita = malam ----> Kejahatan
Samudera Raya = Terang = Siang ----> Kebaikan
- Bersambung -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar